Pangkalan Baru, Bangka Tengah – Rumah sakit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hingga saat ini masih sangat kekurangan tenaga keperawatan.
“Kita sangat kekurangan perawat, baik yang bekerja di rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta,” ungkap Wakil Gubernur Hidayat Arsani pada sidang senat terbuka Angkatan XX Akademi Keperawatan (Akper) Pangkalpinang, di Ballroom Novotel Bangka, di Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Rabu (07/09/2016).
Meski tidak menyebutkan jumlah secara pasti, wakil gubernur mengakui keberadaan perawat sangat dibutuhkan di Babel. Sebab itu para calon perawat harus memiliki pengetahuan dan kemampuan memadai yang diperolehnya di bangku kuliah.
Dirinya bersyukur karena melalui wisuda Akper Pangkalpinang diharapkan dapat menjawab kebutuhan jumlah perawat.
Akademi keperawatan, menurut wagub, harus mampu memberikan pendidikan yang lebih baik dalam pola belajar mengajar, terutama dalam praktek kerja lapangan di rumah sakit. Dan mampu menjalin kerjasama yang baik dengan rumah sakit pemerintah dan swasta dalam penempatan mahasiswa magang.
Lanjut wagub, rentang waktu magang diharapkan dapat ditambah lebih lama dibandingkan yang berlaku sekarang. Sehingga berdampak pada pengetahuan praktek yang diperoleh mahasiswa dan skill yang miliki mampu bersaing di dunia kesehatan.
"Karena perawat paling dominan (berperan) dalam pelayanan kesehatan " ungkap Hidayat Arsani yang hadir bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Babel M Soleh.
Direktur Akper Pangkalpinang H Zamziri mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah meluluskan 1.452 wisudawan dan wisudawati yang telah belajar serta lulus mendapatkan sertifikat dan ijazah keperawatan. Sedangkan untuk angkatan ke-20, Akper Pangkalpinang mewisuda sebanyak 120 orang.
“Wisudawan dan wisudawati agar selalu menjaga etika dan mendarmabaktikan darma perguruan tinggi serta menjaga nama baik almamater Akper Pangkalpinang,” pesan Zamziri. (Sentosa)