Belinyu, Bangka – Atraksi barongsai mewarnai prosesi penyambutan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani di Desa Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Kamis (08/09/2016) malam.
Kehadiran wagub langsung disambut warga dan para pemuka Tionghoa setempat yang memenuhi halaman Kelenteng Fuk Tet Miao, tempat acara berlangsung. Sebelumnya masyarakat telah berkumpul lebih dulu menunggu kedatangan Wagub Hidayat Arsani.
Di Bukit Ketok, wagub sengaja diundang untuk menghadiri kegiatan peresmian Kelenteng Fuk Tet Miao. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Hidayat Arsani mengapresiasi tumbuh dan berkembangnya harmonisasi kerukunan umat beragama di Babel, khususnya di Kota Belinyu. Kondisi tersebut membuktikan kokohnya persatuan dan kesatuan seluruh komponen masyarakat termasuk pemuka agama, dalam menjaga ketentraman dan kedamaian di daerahnya.
Dikatakan bahwa negara menjamin setiap pemeluk agama dan kepercayaan untuk menjalankan ibadahnya masing-masing. Sebab itu, sebut wagub, masyarakat yang beragama tidak perlu takut melaksanakan perintah agamanya selama dalam konteks saling menghargai dan menghormati.
“Mari kita sama-sama saling menjaga kondisi yang sudah baik seperti ini,” ajak Hidayat.
Wagub juga bersyukur bahwa warga Babel mampu memelihara persatuan dan kesatuan sejak lama hingga sekarang. Kekompakan itu menguatkan integrasi sehingga Bangka Belitung tidak mudah dipecah-belah oleh pihak tertentu dengan mengatasnamakan agama.
“Kehadiran kita semua di sini, membuktikan bahwa kita tidak mudah dipecah-belah, termasuk oleh isu agama,” tegasnya.
Kepada masyarakat Tionghoa Belinyu, wagub berharap ikut menjaga dan merawat kelenteng yang sudah dibangun dengan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan.
Di kesempatan itu juga, Hidayat menyinggung rencana strategis pembangunan jembatan penghubung dari Pelabuhan Tanjung Gudang, Belinyu (Bangka) ke Pantai Bakit, Kecamatan Parit Tiga (Bangka Barat). Selain itu, sebutnya, akan dibangun pelabuhan standar internasional yang diharapkan bisa memberikan konektivitas ke Singapura.
“Apabila perekonomiannya baik, Kabupaten Bangka Utara bisa terwujud, dan Belinyu bisa menjadi ibukotanya,” dukung Hidayat Arsani.
Terkait kegiatan peresmian, Panitia Pembangunan Kelenteng Fuk Tet Miao A Fui menjelaskan, proses pembangunan memakan waktu selama dua tahun. Sedangkan dana pembangunan kelenteng yang berdiri di atas lahan seluas dua hektar tersebut, diperoleh dari sumbangan masyarakat dan para donatur. (supri)