Dewan Ahli IDI Ingatkan Agar Mengelola Transisi Demokrasi

Pangkalpinang – Harus ada upaya agar Indonesia tidak lagi kembali ke zaman otoritarian. Sebab masih ada kemungkinan-kemungkinan untuk kembali ke zaman tersebut. Hal itu tergantung bagaimana sejumlah elemen bangsa ini mengelola transisi demokrasi.

Demikian dikatakan Syarif Hidayat Anggota Dewan Ahli Indeks Demokrasi Indonesia, Peneliti pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat pertemuan Pokja IDI di Sun Hotel, Pangkalpinang, Rabu (11/10/2017).

“Otoritarian bersifat satu arah yakni, dari negara ke masyarakat. Sementara demokrasi terjadi keseimbangan antara negara dan sosial kehidupan masyarakat. Memasuki masa reformasi sudah terjadi dua arah, namun satu arah dari sosial masyarakat masih terputus-putus,” jelasnya.

Ciri transisi demokrasi, ungkanya, partisipasi masyarakat masih rendah. Dibukanya kran partisipasi masyarakat sekarang ini masih belum sepenuh hati. Ini dikarenakan partisipasi belum diiringi peningkatan kualitas. Selain itu masih mencerminkan gerakan mobilisasi kalangan elit, bukan kesadaran berpolitik masyarakat.

Hal ini disebabkan sebelumnya masyarakat dijauhkan dari aktivitas politik atau diambangkan dari politik. Ia memaparkan, tentunya tidak bisa dengan serta merta bisa membuat kondisi masyarakat melek politik secara cepat. Lalu kondisi ini dimanfaatkan orang-orang yang sudah melek politik.

“Elit di kalangan masyarakat atau di kalangan pemerintah yang sudah pensiun dan tidak bekerja di pemerintah, berubah menjadi masyarakat. Orang-orang ini tentunya sudah siap berpolitik. Sehingga jabatan di tingkat atas masih dipegang pemain lama,” kata Syarif.

Sumber: 
Humas Kesbangpol
Penulis: 
Huzari
Fotografer: 
Huzari
Editor: 
Redaksi Kesbangpol
Bidang Informasi: 
Kesbangpol