Balunijuk, Bangka – Memasuki usia ke-16 tahun, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami banyak peristiwa dan perubahan. Pencapaian dan prestasi yang diraih tak lepas dari peran semua pihak dengan mengedepankan semangat kekeluargaan, kebersamaan dan persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Untuk itu kita harus memantapkan komitmen dalam membangun Babel yang bersih dan berintegritas,” ajak Gubernur Babel dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra Ir Amrullah Harun MSi ketika menghadiri Seminar dan Kuliah Perdana Madrasah Anti Korupsi Angkatan II di Kampus Universitas Bangka Belitung (UBB) di Balunijuk, Bangka, Selasa (06/09/2016).
Gubernur mengharapkan penyelenggaraan roda pemerintahan dan pembangunan ke depan lebih baik lagi.
Pada seminar yang mengambil tema “Membangun Pilkada Bersih, Berdaulat dan Bebas Korupsi”, gubernur mengingatkan bahwa awal tahun 2017 nanti masyarakat Babel akan kembali merayakan pesta demokrasi untuk ketiga kalinya.
Gubernur menilai perlunya edukasi dan pemahaman kepada para pemilih dan calon pemimpin mengenai makna integritas, dalam membangun proses demokrasi yang bersih, berdaulat dan bebas korupsi.
“Bukan hanya bersih calon pemimpinnya saja, akan tetapi pemilihan dan prosesnya pun harus bersih," kutip Amrullah.
Pilkada, sebutnya, juga berperan sebagai alat kontrol. Agar penyelenggaraan pemerintah daerah lebih partisipatif serta berbasis konsep good governance, trasnparansi dan akuntabilitas.
Melalui seminar ini, gubernur berharap dapat membangun pola pikir dan meningkatkan integritas dalam mewujudkan komitmen dan cita-cita luhur pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hal senada disampaikan Wakil Rektor III UBB Fadilah Sobri. Pihaknya memberikan apresiasi pelaksanaan kegiatan madrasah anti korupsi.
"Yang namanya madrasah, identik dengan ilmu dan yang baik-baik," ujar Fadillah.
Seminar dan kuliah perdana, diakuinya memiliki makna luar biasa, terutama menjelang pelaksanaan pesta demokrasi yang dikaitkan dengan tahun politik.
"Agar masyarakat dan anak muda memahami korupsi dan bisa mengantisipasinya. Jangan sampai setelah mengetahuinya, tetapi tetap melakukan (korupsi). Berbuatlah kebaikan,” ajak Fadillah yang membuka resmi kegiatan seminar.
Dalam kesempatan itu juga, sebelumnya Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Daniel Azhar Simanjuntak dalam pembukaan singkatnya mengajak kalangan muda dapat membangun budaya yang kuat melalui gerakan anti korupsi.
Seminar dilaksanakan di Gedung Vicom Fakultas Hukum UBB, diikuti para mahasiswa UBB, Pertiba, PW Pemuda Muhammadiyah Babel, dan KAHMI. Turut hadir diantaranya Ketua Bawaslu Babel Zulteri Apsupsi. (cdr)