Gubernur : Tingkatkan Mutu Perikanan Babel, Perluas Pasar Ekspor

Pangkalpinang, Air Itam, Bulan Bakti Karantina dan Mutu Hasil Perikanan Tingkat Nasional Tahun 2016 untuk pertama kalinya diselenggarakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung oleh Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Kegiatan berskala nasional tersebut dipusatkan di Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Kemanan Hasil Perikanan Kelas I yang bertempat di Air Itam Pangkalpinang, Jum’at (03/06/2016).

" Dengan ditunjuknya Bangka Belitung menjadi tempat pertama kalinya pelaksanaan pencanangan Bulan Bakti Karantina dan Mutu Hasil Perikanan Tingkat Nasional Tahun 2016, ini bisa menjadi motivasi bagi para nelayan untuk menjaga kualitas serta kuantitas mutu ikan," ujar Gubernur Rustam ketika mengawali arahannya.

Terpilihnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai tempat pelaksanaan pencanangan Bulan Bakti Karantina dan Mutu Hasil Perikanan, hal ini merupakan suatu kehormatan karena pertama kalinya diselenggarakan di seluruh Indonesia.

Dengan hadirnya BKIPM di Bangka Belitung lanjut Gubernur, tentunya mutu dan kualitas ikan akan menjadi lebih baik . Selain itu Gubernur juga mengatakan kedepan akan menjalin kerjasama antara Pemda Provinsi Babel dengan BKIPM dalam hal sertifikasi ekspor ikan  bagi para nelayan  dan para pelaku usaha agar bisa mengekspor hasil tangkapannya  tidak hanya sebatas Asia saja melainkan juga ke tingkat Eropa, “ ujar Gubernur Rustam.

Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Kepala BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Dr. Ir. Rina, M.Si mengatakan pencanangan bulan bakti ini dilaksanakan bertujuan untuk mensosialisasikan program-program BKIPM dan juga mensosialisaaikan mengenai peraturan-peraturan mengenai bagiamana cara penangkapan ikan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan.

" Kita ingin menjadikan kelompok-kelompok masyarakat nelayan ini menjadi perpanjangan tangan kami untuk sama-sama menjaga sumber daya alam, sehingga kegiatan karantina ini bukan hanya semata-mata dilaksanakan oleh petugas-petugas karantina, tapi keberhasilan ini akan sangat nyata terlihat apabila bersama-sama dengan masyarakat, " ujar Rina.


Selain itu Rina menegaskan di bulan bakti ini adalah kita ingin  mensosialisasikan semua tugas fungsi dari BKIPM dan mengajak masyarakat bersama-sama saling menjaga dan mengingatkan, sehingga tidak akan ada lagi kecurangan yang terjadi.

Menyinggung masalah sertifikasi  ekspor, Rina menilai sertifikasi itu sangat perlu, karena di era sekarang ini, di negara-negara maju, masyarakat yang ingin memakan ikan, maka mereka akan mempertanyakan dari negara mana ikannya berasal, dan bagaimana cara menangkapnya.

" Makanya melalui bulan bakti ini kita akan mengajarkan bagaimana cara mengkarantina ikan dengan baik, cara menangkap ikan dengan baik, dan cara budidaya serta penangkaran ikan yang baik, sehingga nantinya bisa memiliki nilai jual yang tinggi dan mampu bersaing hingga ke luar negeri" jelas Rina.

Hal senada disampaikan Kepala Kantor Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Pangkalpinang, Nandang Koswara dalam sambutannya mengatakan pencanangan bulan bakti ini dilaksanakan dengan beberapa rangkaian kegiatan, yang terdiri dari pameran unjuk olah daging rajungan, dan pameran UMKM binaan langsung Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Babel.

" Dalam kegiatan bulan bakti ini juga dilaksanakan peninjauan langsung ke lokasi cara karantina ikan yang baik di PT. Merdeka Sarana Utama pelaku usaha budidaya udang terbesar di Bangka Belitung" ujar Nandang.

Tampak hadir dalam acara bulan bakti ini, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung  dan juga di ikuti oleh 450 peserta yang terdiri dari kelompok nelayan, kelompok pembudidaya, kelompok pengolah ikan, pelaku usaha penangkapan, pelaku usaha pengolahan, kalangan akademisi, serta kepala perwakilan BKIPM dari seluruh indonesia.(Cdr)

Sumber: 
HumasPro
Penulis: 
Chandra
Bidang Informasi: 
Kesbangpol