Masyarakat Harus Pandai Menyikapi Perkembangan Informasi

Pangkalpinang – Sifat keterbukaan masyarakat Bangka Belitung dapat menjadi peluang berkembangnya aksi radikal dan tereorisme. Namun masyarakat dapat terhindar dari paham ini jika pandai menyikapi perkembangan informasi dengan baik. Untuk itu diharapkan kegiatan literasi media dapat mencegah dan menangkal paham radikal dan terorisme di masyarakat.

Syahrudin Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, sekarang ini perkembangan media massa sangat pesat. Penyebarluasan berita juga sudah dilakukan melalui media sosial. Jika dulu membutuhkan waktu cukup lama untuk mengetahui informasi, namun sekarang penyebarluasan informasi berlangsung cepat.

“Masyarakat diharapkan dapat menyikapi pesatnya perkembangan informasi, terutama untuk mengindari informasi bersifat fitnah. Karena tidak semua informasi disajikan secara benar,” kata Syahrudin saat membuka kegiatan Literasi Media dalam Upaya Cegah dan Tangkal Paham Radikal dan Terorisme di Masyarakat, ruang pertemuan Babel, Hotel Puncak, Pangkalpinang (26/10/2017).

Kegiatan yang dimotori Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinator Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini mengharapkan insan pers dapat memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat.

Lebih jauh Syahrudin menjelaskan, masyarakat harus pandai melihat, mencermati informasi itu benar atau hoax. Pasalnya berita atau informasi yang tidak benar atau menebarkan fitnah dapat berdampak buruk terhadap kondisi daerah, bahkan negara. Sudah pernah ada kejadian antar negara terjadi peperangan akibat pemberitaan tidak benar.

Efek pemberitaan negatif sangat berdampak buruk terhadap kondisi masyarakat. Ia menambahkan, sekarang bukan saja insan pers yang bisa menyebarluaskan informasi, sebab masyarakat juga bisa dengan cepat menyebarluaskan informasi melalui media-media sosial. Untuk itu, literasi media ini suatu keniscayan untuk mengimbangi informasi berbentuk fitnah.

“Paham radikal selalu ingin memaksakan kehendak dan masyarakat dapat mencegah, menangkal paham radikal dan terorisme tersebut. Ajaran Islam sangat menentang paham radikalisme, sebab Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin,” paparnya. 

Sumber: 
Humas Kesbangpol
Penulis: 
Huzari
Fotografer: 
Huzari
Editor: 
Redaksi Kesbangpol
Bidang Informasi: 
Kesbangpol