UGM Temui Gubernur Babel, Petaling 1 Jadi Formula Lada Unggul Masa Depan

Air Itam, Pangkalpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta sepakat mengembangkan varietas Petaling 1 menjadi lada unggul berkualitas di masa depan.

Dalam audiensi tim UGM dengan Gubernur Babel Rustam Effendi di ruang pertemuan Tanjungpendam Kantor Gubernur, di Air Itam Pangkalpinang, Senin (05/09/2016), mengemuka bahwa Petaling 1 masih menjadi primadona bagi petani lada di Bangka Belitung.

Tim UGM telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dalam melakukan pengembangan dan penelitian terhadap bibit lada varietas Petaling 1.

Keduanya bahkan telah menandatangani nota kesepahaman (Mou) tentang kerjasama penelitian untuk pengembangan lada putih Bangka (Muntok white pepper) pada Mei 2016. Selain itu, dilakukan juga kerjasama pariwisata dan penanganan lahan bekas tambang.

“Saya berharap kerjasama menghasilkan rekomendasi yang baik, terutama dalam menemukan formula tepat pengembangan bibit lada unggul berkualitas,” pinta Gubernur Rustam Effendi.

Gubernur menambahkan, lada unggul masa depan yang akan dihasilkan juga memiliki daya tahan kuat termasuk terhadap penyakit kuning dan busuk pangkal batang. Kondisi itu diharapkan berdampak pada upaya peningkatan produksi komoditas lada.

Lada putih Babel, kata gubernur, memiliki ciri khas dengan aroma harum dan rasa pedas yang sangat diminati pasar Eropa. Keunggulan itulah yang menyebabkan harga jual lada putih tidak terpuruk.

Dengan harga sekarang ini yang mencapai Rp 136 ribu per kilogram, gubernur menilai, budidaya lada menjadi peluang besar bagi masyarakat untuk terus dikembangkan. Sebab lada putih pernah mengalami masa kejayaan dan unggulan bagi Bangka Belitung.

“Pemerintah terus berupaya mengubah mindset masyarakat dari sektor tambang ke sektor-sektor unggul lainnya,” tegas Gubernur Rustam Effendi.

Sementara itu Prof Bambang Hadisutrisno dari tim UGM mengakui Bangka Belitung sejak lama dikenal memiliki sumber daya lada. Setiap kali orang menyebut Bangka Belitung, kata dia, selalu diidentikan dengan lada.

Prof Bambang menambahkan, sesuai data dan realita bahwa produksi lada Indonesia khususnya pasokan dari Bangka Belitung mengalami peningkatan pada tahun 2009 hingga 2012 dibandingkan dengan daerah dan negara penghasil lada lainnya.

“Hendaknya perkembangan lada ini harus kita kawal, dan harus lebih dari itu (produktifitasnya-red),” kata Bambang Hadisutrisno.

Pada acara yang dihadiri para pejabat otonom di lingkup Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu, dilakukan juga dialog mengenai permasalahan perkebunan lada.

Audiensi dilakukan untuk melaporkan hasil kajian yang telah dilakukan oleh tim, terkait permasalahan yang timbul terhadap pengembangan penanaman lada putih, dengan moderator Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Budiman Ginting. (loes)

Sumber: 
Humas
Penulis: 
Lulus Wijaya
Bidang Informasi: 
Kesbangpol